Pada gambar dapat diketahui bahwa antara input dan output terdapat
sebuah kotak hitam yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa contoh
konsep logika fuzzy yang dapat diterapkan dalam berbagai kasus:
Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak
persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan
menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari
Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan
memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang diberikan
Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju kendaraan
yang diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan gas taksinya
Ada beberapa cara atau metode yang mampu bekerja di kotak hitam
tersebut, seperti sistem fuzzy, jaringan syaraf tiruan, sistem linier,
sistem pakar, persamaan diferensial, dan sebagainya. Namun menurut Prof.
Lotfi A. Zadeh seorang profesor dari Universitas California, Berkeley,
yang adalah penemu Logika fuzzy pada tahun 1960-an menyatakan bahwa
setiap kasus dapat saja diselesaikan tanpa menggunakan logika fuzzy,
tetapi pemanfaatan logika fuzzy akan mempercepat dan mempermudah hasil
dalam setiap kasus. Berikut adalah gambar dari Prof. Lotfi A. Zadeh.
ALASAN PEMANFAATAN LOGIKA FUZZY
Mengapa kita perlu menggunakan logika fuzzy? Berikut ini adalah beberapa
alasan mengapa logika fuzzy banyak digunakan saat ini diberbagai kasus.
Alasan pemanfaatan logika fuzzy adalah:
Sudah menjadi sifatnya yang kuat selama tidak membutuhkan ketepatan,
input yang bebas derau, dan dapat diprogram untuk gagal dengan aman jika
sensor arus balik dimatikan atau rusak. Control output adalah fungsi
control halus meskipun jarak variasi input yang cukup besar.
Selama fuzzy logic controller memproses aturan – aturan yang dibuat user
yang memerintah system control target, ia dapat dimodifikasi dengan
mudah untuk meningkatkan atau mengubah secara drastis performa system.
Sensor yang baru dapat dengan mudah digabungkan kedalam system secara
sederhana dengan menghasilkan aturan memerintah yang sesuai.
Fuzzy logic tidak terbatas pada sedikit masukan umpan-balik dan satu
atau dua output control, tidak juga penting untuk menilai atau
menghitung parameter rata - rata perubahan dengan tujuan agar ia
diimplementasikan. Sensor data yang menyediakan beberapa indikasi untuk
aksi dan reaksi system sudah cukup. Hal ini memungkinkan sensor menjadi
murah dan tidak tepat sehingga menghemat biaya system keseluruhan dan
kompleksitas rendah.
Karena operasi – operasi yang berbasiskan aturan, jumlah input yang
masuk akal dapat diproses ( 1 sampai 8 atau lebih ) dan banyak output ( 1
sampai 4 atau lebih ) dihasilkan, walaupun pendefinisian rulebase
secara cepat menjadi rumit jika terlalu banyak input dan output dipilih
untuk implementasi tunggal selama pendefinisian rules(aturan), hubungan
timbal baliknya juga harus didefinisikan. Akan lebih baik jika memecah
system kedalam potongan – potongan yang lebih kecil dan menggunakan
fuzzy logic controllers yang lebih kecil untuk didistribusikan pada
system, masing – masing dengan tanggung jawab yang lebih terbatas.
Fuzzy Logic dapat mengontrol system nonlinier yang akan sulit atau tidak
mungkin untuk dimodelkan secara matematis. Hal ini membuka pintu bagi
system control yang secara normal dianggap tidak mungkin untuk
otomatisasi.
Konsep logika fuzzy mudah dimengerti.
Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti
Logika fuzzy sangat fleksibel
Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat
Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional
Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alamiah
Sedangkan karakteristik utama dari fuzzy logic yang ditemukan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh adalah sebagai berikut:
Dalam fuzzy logic, penalaran tepat dipandang sebagai suatu kasus terbatas dari penalaran kira –kira.
Dalam fuzzy logic segala sesuatunya adalah masalah derajat.
System logis manapun dapat difuzzifikasi.Dalam fuzzy logic, pengetahuan
diinterpretasikan sebagai koleksi dari fuzzy yang dipaksakan pada
sekumpulan variable.
Kesimpulan dipandang sebagai sebuah proses dari perkembangan pembatas elastis.
BAGAIMANA LOGIKA FUZZY DIGUNAKAN
Adapun langkah – langkah penggunaan fuzzy logic adalah sebagai berikut:
a. Definisikan obyektif dan criteria control:
1) Apa yang kita coba control ?
2) Apa yang harus kita lakukan untuk mengontrol system ?
3) Respon seperti apa yang kita butuhkan ?
4) Apa mode kegagalan system yang mungkin ?
b. Tentukan hubungan antara input dan output serta memilih jumlah
minimum variable input pada mesin fuzzy logic(secara khusus error dan
rata – rata perubahan error)
1) Dengan menggunakan struktur berbasis aturan dari fuzzy logic,
jabarkan permasalahan control ke dalam aturan IF X AND Y THEN Z yang
mendefinisikan respon output system yang diinginkan untuk kondisi input
system yang diberikan. Jumlah dan kompleksitas dari rules bergantung
pada jumlah parameter input yang diproses dan jumlah variable fuzzy yang
bekerjasama dengan tiap – tiap parameter. Jika mungkin, gunakan
setidaknya satu variable dan turunan waktunya. Walaupun mungkin untuk
menggunakan sebuah parameter tunggal yang error saat itu juga tanpa
mengetahui rata – rata perubahannya, hal ini melumpuhkan kemampuan
system untuk meminamalisasi keterlampauan untuk sebuah tingkat input.
2) Buat fungsi keanggotaan yang menjelaskan nilai input atau output yang digunakan didalam rules.
3) Buat rutinitas proses awal dan akhir yang penting jika
diimplementasikan dalam software, sebaliknya program rules kedalam mesin
hardware fuzzy logic.
DOWNLOAD PDF